Analisis Identitas Visual Kupat Tahu Magelang: Komunikasi, Estetika, dan Muatan Informasi dalam Membangun Citra Kuliner Daerah

##plugins.themes.bootstrap3.article.main##

Ahmad Zakiy Ramadhan Sunarmi Sunarmi Sarwanto Sarwanto

Abstrak

Identitas visual memiliki peran penting dalam membangun citra sebuah produk, termasuk dalam industri kuliner lokal. Namun, kajian tentang bagaimana elemen visual dapat memperkuat identitas budaya dalam branding kuliner masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis identitas visual Kupat Tahu Magelang dari perspektif komunikasi, estetika, dan muatan informasi dalam membangun citra kuliner khas daerah. Pendekatan deskriptif kualitatif digunakan dengan teknik pengumpulan data berupa observasi langsung, wawancara semi-terstruktur dengan pemilik usaha, serta studi literatur terkait branding dan estetika visual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identitas visual Kupat Tahu Magelang yang didominasi oleh tipografi balok besar dan warna mencolok berhasil menarik perhatian audiens secara efektif. Namun, desain ini masih kurang merepresentasikan elemen budaya lokal Magelang. Oleh karena itu, diperlukan integrasi elemen visual berbasis budaya, seperti motif batik khas daerah atau ikon kuliner tradisional, guna memperkuat daya tarik emosional dan keunikan produk. Penelitian ini merekomendasikan strategi desain yang lebih berbasis budaya untuk meningkatkan daya saing Kupat Tahu Magelang di tingkat lokal maupun nasional.

##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

Bagian
Articles
Referensi
[1] K. Sukenti, “Gastronomy Tourism in Several Neighbor Countries of Indonesia: a Brief Review,” Journal of Indonesian Tourism and Development Studies, vol. 2, no. 2, pp. 55–63, 2014, doi: 10.21776/ub.jitode.2014.002.02.03.
[2] K. Lane Keller, “Strategic Brand Managment: Building, Measuring, and Managing Brand Equity,” 2013, UK: Pearson Education Limited.
[3] J.-N. Kapferer, “The New Strategic Brand Management,” Mar. 2004.
[4] A. Velyka and I. Birillo, “Innovative features of corporate identity development,” Scientific journal “Library Science Record Studies Informology,” vol. 26, no. 1, pp. 76–86, May 2024, doi: 10.63009/cac/1.2024.76.
[5] L. Anderson, H. M. Benbow, and G. Manzin, “Europe on a Plate : Food , Identity and Cultural Diversity in Contemporary Europe The University of Melbourne HEATHER MERLE BENBOW The University of Melbourne Food is a language we use to convey to others and to ourselves who we are . More than,” vol. 8, no. 1, pp. 2–16, 2016.
[6] A. Wheeler, Designing Brand Identity: An Essential Guide for the Whole Branding Team. New Jersey: John Wiley & Sons, 2017.
[7] A. A. Sutrisno, “Presentasi Visual dalam Tata Kemas Sego Pincuk Terhadap Persepsi Gastronomi dan Kenikmatan,” MAVIS : Jurnal Desain Komunikasi Visual, vol. 6, no. 01, pp. 28–38, 2024, doi: 10.32664/mavis.v6i01.1174.
[8] H. Soliman, M. Alkaramani, I. Elbadwy, Z. Awad, M. Eida, and A. Hassabo, “The Importance of Color in Marketing and Customer Behavior,” Journal of Textiles, Coloration and Polymer Science, pp. 0–0, Feb. 2024, doi: 10.21608/jtcps.2024.259254.1299.
[9] S. Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual: Kajian Budaya Lokal. 2020.
[10] B. H. Schmitt, Experiential Marketing: How to Get Customers to Sense, Feel, Think, Act, Relate. New York: Free Press., 2010.
[11] P. Raka and S. Putra, “Analisis Identitas Visual Kembara Angkasa Sebagai Livery Spesial Ulang Tahun ke 74 Maskapai Garuda Indonesia,” vol. 6, no. 2, pp. 89–99, 2024.
[12] E. S. Pradani, “THINK GLOBALLY, ACT LOCALLY! LINGUISTIC AS A PROMOTIONAL STRATEGY BY MULTI-NATIONAL FAST FOOD CHAINS : A CASE OF INDONESIA,” International Conference on Cultures & Languages (ICCL), vol. 2, no. 1, pp. 285–290, Jul. 2024, doi: 10.22515/iccl.v2i1.9598.
[13] R. M. Ramadhan, “Strategi Branding Young On Top Melalui Pemberdayaan Komunitas (Studi Kasus pada Event PT YOT Inspirasi Nusantara Jakarta Tahun 2019),” Marcommers : Jurnal Marketing Communication and Advertising, vol. 12, no. 2, p. 95, Aug. 2024, doi: 10.22441/marcommers.v12i2.15166.
[14] D. Holt, How Brands Become Icons: The Principles Of Cultural Branding. 2004.